Pencabutan larangan penerbangan oleh organisasi penerbangan eropa kepada pihak Garuda Indonesia memiliki dampak yang sangat luar biasa. Salah satu dampak yang sangat baik adalah dibukanya Rute penerbangan Russia - Indonesia mulai tahun 2011.
Penerbangan langsung dari Indonesia ke Rusia rencananya terlaksana pada awal tahun depan. Penerbangan ini diharapkan memudahkan para wisatawan asal Rusia untuk berkunjung ke Indonesia.
Ini disampaikan Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa, Selasa, 19 Oktober 2010. Natalegawa mengatakan bahwa dokumen-dokumen untuk merealisasikan rencana penerbangan langsung kedua negara sudah hampir rampung.
Kesepakatan pembukaan jalur penerbangan langsung kedua negara diperoleh pada saat pertemuan antara menlu Indonesia dengan Menlu Rusia, Sergey V Lavrov, di Moskow, Jumat 15 Oktober 2010.
Maskapai Indonesia yang akan mengambil rute perjalanan Rusia-Indonesia adalah Garuda Indonesia. “Rusia tertarik untuk meningkatkan angka wisatawan asal negaranya ke Bali, dalam satu tahun saja terdapat 70 ribu wisatawan asal Rusia yang datang ke Bali,” kata Natalegawa.
Sebelumnya, penerbangan dari Rusia ke Bali hanya armada sewaan yang hanya terbang dua kali seminggu. Jika rencana ini terealisasi, maka penerbangan kedua negara akan dilakukan secara rutin oleh maskapai Garuda Indonesia.
Selain penerbangan langsung, Rusia juga menawarkan kerja sama dalam bidang pembangkit energi tenaga nuklir. Namun, tawaran ini belum mendapatkan respons dari pemerintah Indonesia. Pembangkit energi ini berupa pembangkit nuklir mengapung yang akan diletakkan di laut lepas. “Pembangkit ini merupakan floating nuclear power plant yang dapat berpindah-pindah di laut.
Ini disampaikan Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa, Selasa, 19 Oktober 2010. Natalegawa mengatakan bahwa dokumen-dokumen untuk merealisasikan rencana penerbangan langsung kedua negara sudah hampir rampung.
Kesepakatan pembukaan jalur penerbangan langsung kedua negara diperoleh pada saat pertemuan antara menlu Indonesia dengan Menlu Rusia, Sergey V Lavrov, di Moskow, Jumat 15 Oktober 2010.
Maskapai Indonesia yang akan mengambil rute perjalanan Rusia-Indonesia adalah Garuda Indonesia. “Rusia tertarik untuk meningkatkan angka wisatawan asal negaranya ke Bali, dalam satu tahun saja terdapat 70 ribu wisatawan asal Rusia yang datang ke Bali,” kata Natalegawa.
Sebelumnya, penerbangan dari Rusia ke Bali hanya armada sewaan yang hanya terbang dua kali seminggu. Jika rencana ini terealisasi, maka penerbangan kedua negara akan dilakukan secara rutin oleh maskapai Garuda Indonesia.
Selain penerbangan langsung, Rusia juga menawarkan kerja sama dalam bidang pembangkit energi tenaga nuklir. Namun, tawaran ini belum mendapatkan respons dari pemerintah Indonesia. Pembangkit energi ini berupa pembangkit nuklir mengapung yang akan diletakkan di laut lepas. “Pembangkit ini merupakan floating nuclear power plant yang dapat berpindah-pindah di laut.
No comments:
Post a Comment