Thursday, October 28, 2010

Budidaya Salak






Tanaman salak merupakan salah satu komoditas buah-buahan tropis asli Indonesia. Perbanyakan tanaman salak dapat dilakukan secara generatif (biji) atau vegetatif (cangkok). 

Bahan dan Peralatan 
a. Bahan Pupuk ZA, pupuk Urea, pupuk KCL, dolomit, Borax, ZnSO, zat pengatur tumbuh (ZPT) 
b. Peralatan Parang (alat potong lainnya), pahat dan palu kayu, cethok (cepang), wadah (pot bambu atau botol aqua) 

Pedoman Teknis 
a. Pemilihan pohon induk dan anakan 
- tanaman salak dapat digunakan sebagai pohon induk apabila sudah berproduksi secara mantap dan berumur @ 6 - 7 tahun
- pohon induk terpilih harus sehat 
- jumlah tunas/anakan yang mampu dicangkok dari satu pohon induk maksimal 3 - 5 tunas, yang ideal 2 tunas. 
- pemeliharaan pohon induk dilakukan secara optimal 
- dosis pemupukan khususnya varietas salak Bali dan salak Pondoh adalah 300 g ZA + 37,5 g Urea + 175 g KCL + 200 g Dolomit + 37,5 g Borax + 3,37 g ZnSO per rumpun (pohon) 
- pupuk diberikan secara melingkar di bawah tajuk terluar tanaman 
- penyakit yang sering menyerang tunas/anakan adalah gejala penyakit lengkung daun dan malformasi (perubahan bentuk) yang dicirikan dengan ujung pelepah daun tumbuh zigzag. 
- tunas/anakan siap dicangkok apabila telah mempunyai 3 - 4 pelepah daun yang sudah membuka sempurna. 

b. Peralatan dan wadah cangkokan 
- parang (alat potong lainnya), digunakan untuk memotong daun-daun tua dari pohon induk agar tidak mengganggu pada waktu mencangkok. 
- pahat dan palu kayu, untuk membersihkan pangkal anakan sebelum dicangkok dan memotong cangkokan saat pemisahan dari pohon induknya 
- Cethok (cepang) berfungsi untuk menggali tanah disekitar anakan apabila tertutup tanah - wadah cangkokan berfungsi sebagai tempat medium untuk pertumbuhan akar. 


c. Medium Tumbuh dan Zat Pengatur Tumbuh 
- Medium tumbuh mempunyai peranan sebagai penyedia hara 
- Komposisi medium tumbuh terbaik yang dipakai saat mencangkok yaitu campuran tanah dan pupuk kandang (1:1) atau campuran pupuk kandang, sekam dan pasir (1:1:1) 
- Zat pengatur tumbuh (ZPT) yang mampu menginduksi akar dan memberikan hasil positif pada cangkokan salak. 
- ZPT lainnya adalah rootone F dengan dosis 50 mg/anakan 
- Disamping auksin sintetik dapat juga digunakan limbah bawang merah dengan dosis 75 g 

d. Tahap Pencangkokan Salak 
- Membersihkan tapas dan pelepah daun kering 
- Menyediakan medium tumbuh dan membentuk wadah yang baik 
- Menyiapkan larutan ZPT sesuai dengan konsentrasi yang diperlukan (7,5 cc per tunas). 
- Pemasangan pot pada tunas / anakan, pot yang telah disiapkan distel dengan besar kecilnya bonggol tunas / anakan. Pot diisi campuran medium tumbuh, kemudian ditempelkan pada pangkal tunas/anakan, dan pencangkokan dilakukan pada awal musim hujan. 
- Pelepasan cangkokan dari pohon induk, dilakukan apabila cangkokan telah mempunyai akar yang cukup tua dan kuat untuk dipindahkan ke medium pot keranjang bambu. Pencangkokan dengan ZPT dapat dipanen pada umur 2,5 - 5 bulan, sedangkan tanpa ZPT dipanen umur 6 - 8 bulan. 
- Pemeliharaan cangkokan dipesemaian, medium yang digunakan untuk pemeliharaan bibit adalah campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1. Pada tahap ini diperlukan tambahan nutrisi berupa pupuk majemuk NPK sebanyak 7,5 gram setiap pot untuk mengurangi kematian bibit menjelang siap tanam di lapang.








Share/Bookmark

No comments:

Post a Comment