Jakarta - Menteri Pertanian dan Pangan Canada Honorable Gerry Ritz dan delegasi telah melakukan kunjungan kehormatan kepada Menteri Pertanian Indonesia, Suswono pada tanggal 11 Oktober 2010 jam 15.00. Beberapa issue yang dibicarakan adalah mengenai ekspor Canada ke Indonesia untuk daging, benih kentang dan buah chery. Sedangkan dari Indonesia menginginkan agar impor produk pertanian Canada dari Indonesia supaya lebih dikembangkan lagi tidak hanya kopi, coklat, teh, rempah-rempah dan buah-buahan kaleng saja tetapi agar dikembangkan pula ke komoditi lainnya seperti minyak sawit, karet, buah tropis, produk herbal dll. Selain itu juga diharapkan akses pasar kedua belah pihak agar supaya dipermudah sehingga kedepan diharapkan perdagangan langsung dapat dilakukan oleh kedua negara tidak melalui negara ketiga.
Pada kunjungan kehormatan ini juga ditandatangani Letter of Intent (LOI) bidang pertanian oleh Kedua Menteri Pertanian dengan 3 area kerjasama prioritas yaitu (1) Produksi, pengolahan dan pemanfaatan tanaman, (2) Produksi, pengolahan dan pemanfaatan peternakan, dan (3) Program penelitian pertanian termasuk bioteknologi dan genetic engineering. Diharapkan dengan ditandatanganinya LOI dapat ditindaklanjuti dengan penyusunan MOU termasuk didalamnya pembentukan Working Group dan untuk selanjutnya dapat direalisasikan dengan Plan of Action yang dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang disepakati.
Canada adalah salah satu negara yang cukup berpotensi untuk kerjasama di bidang pertanian. Produksi utama Canada adalah gandum, biji kol rabi, jagung, sayur-sayuran, barley, bunga-bungaan, kentang, kacang kedele, dan tembakau sedangkan untuk peternakan adalah sapi, babi, biri-biri dan ayam.
Komoditas pertanian ekspor Indonesia ke Canada antara lain kopi, cocoa, teh, rempah-rempah, serta buah-buahan dalam kaleng. Sedangkan komoditi pertanian impor Indonesia dari Canada adalah terigu, pupuk, pakan ternak, minyak tumbuh-tumbuhan (vegetable oil).
Hambatan utama hubungan bilateral kedua negara antara lain (1) Ekspor Indonesia ke Canada umumnnya masih dilakukan melalui pihak ketiga (antara lain AS, Singapuran dan Cina Taipei), (2) Persaingan ketat terutama dari kawasan Amerika Tengah dan Selatan, China, Hongkong, Taiwan, Korea Selatan, AS, India, Pakistan dan negara ASEAN lain dan bahkan Canada sendiri, (3) Belum adanya wadah bagi kedua negara yang diharapkan duduk bersama guna membahas upaya peningkatan kerjasama bilateral kedua negara.
Sumber: Setjen/BiroKLN/Bilateral
No comments:
Post a Comment