Wednesday, January 13, 2010

Gempa Tahiti diperkirakan tewaskan ratusan ribu orang

dilnsir dari inilah.com Tubuh Jenazah Haiti menumpuk di sepanjang jalan-jalan yang hancur dilanda gempa 7 SR yang terjadi Selasa (12/1) pagi.

Gempa yang sangat kuat ini telah menghancurkan istana presiden, katedral, rumah sakit, sekolah, penjara dan sekitarnya. Pejabat di sana mengkhawatirkan ada ribuan bahkan lebih dari 100.000 orang yang tewas dalam gempa tersebut. Jenazah terlihat di mana-mana di Port-au-Prince. Tubuh jenazah anak-anak kecil ditumpuk di samping sekolah. Begitu juga tubuh jenazah wanita tergeletak di jalan-jalan dan lalat sudah mulai mengerumini jenazah tersebut. Para tubuh jenazah ini hanya ditutupi dengan terpal plastik atau lembaran kapas.

Presiden René Préval seperti dikutip AP mengatakan keyakinannya bahwa ribuan orang telah tewas pada Selasa itu.

Senator Youri Latortue bahkan memperkirakan bahwa 500.000 orang bisa mati. "Gedung parlemen runtuh. Kantor Pajak juga telah runtuh. Sekolah-sekolah telah runtuh. Rumah sakit juga telah runtuh," ujar Preval kepada Miami Herald.

"Ada banyak sekolah yang memiliki banyak orang mati di dalamnya." Bahkan penjara utama di ibukota rata dengan tanah, dan ada laporan tahanan melarikan diri," kata juru bicara kemanusiaan PBB Elisabeth Byrs di Jenewa.

Kepala misi penjaga perdamaian PBB yang hilang dan Uskup Agung Katolik Roma Port-au-Prince diduga juga ikut tewas dalam peristiwa ini. "Katedral, kantor uskup agung, semua gereja-gereja besar, seminari telah menjadi rata dan tingal puing-puing," ujar Uskup Agung Bernardito Auza, apostolik utusan ke Haiti, mengatakan kepada kantor berita Vatikan Fides.

Hotel Villa Creole, tempat di mana banyak orang terluka ditempatkan di sana berharap para dokter dan bantuan akan datang. Palang Merah Internasional mengatakan sepertiga masyarakat Haiti atau sekitar 9 juta orang mungkin membutuhkan bantuan darurat.

Rabu (13/1), helikopter AS, Coast Guard terlihat sudah mulai mengevakuasi 4 staf Kedutaan Besar AS ke rumah sakit di pangkalan Angkatan Laut AS di Guantanamo Bay, Kuba, tempat tahanan teroris.

Presiden Barack Obama berjanji akan habis-habisan untuk menyelamatkan dan memberikan misi kemanusiaan. "Kita harus berada di sana untuk mereka, setiap jam mereka butuhkan kita," kata Obama.

No comments:

Post a Comment