Sunday, October 31, 2010

Friday, October 29, 2010

LUTHER JAZZ CLUB : GERRY MULLIGAN & JANE DUBOC - PARAISO ( 1994 )



Que tal amigos ,bienvenidos y como es nuestra costumbre todos los ultimos viernes del club lo dedicamos a la bossa nova ,la maravillosa musica de nuestros queridos vecinos y acerrimos rivales futbolisticos del Brasil
Un pais que no solo tiene cracks del balompie si no tambien talentosos musicos ,poetas y gente del arte .
Bueno,quien soy yo para descubrirlos ...
En esta oportunidad les acercamos este trabajo para que lo disfruten con alguna bebida carioca o con lo que deseen ya que la cuenta corre por la casa jejeje
A pesar de que por aqui estamos viviendo unos dias de tristeza mezclado con bastante incertidumbre por el deceso de uno de los mandamas del pais no queriamos dejar de estar con ustedes para disfrutar de la buena musica y la compañia de los amigos
Un abrazo a todos !

Ahhh me olvidaba ,este post conto con la colaboracion de quien ustedes ya saben ( gracias cule )




Gerry Mulligan, (1927-1996), fue uno de los músicos blancos de jazz mas importantes y mas respetados de la ultima mitad del siglo XX. Instrumentista dotado de impecable técnica, compositor de talento y arreglista original e inteligente, el saxo barítono, Gerry Mulligan a lo largo de su prolífica y extraordinaria carrera, ha participado en importantes movimientos estilísticos del jazz, ha dirigido numerosos grupos y orquestas de todos los tamaños y configuraciones y grabado una impresionante cantidad de discos a su nombre, y también en calidad de invitado, ha tocado con las mas notables figuras del jazz. Considerado como uno de los cuatro grandes saxo-barítonos de la historia del jazz, Mulligan dominaba también el soprano, el tenor, el clarinete y era un pianista correcto.

Jane Duboc nació en la ciudad de Belem do Pará en el norte de Brasil. De niña asistio al conservatorio de piano y guitarra. Recibió clases particulares de sus abuelos, quienes eran los conductores artisticos de Jane
La Sra. Duboc ha participado en los mas prestigiosos  programas de televisión y ganó premios de la música, así como trofeos por sus logros como atleta, sobre todo en el tenis, la natación y voleibol. En los años setenta llegó a los Estados Unidos y formaron el grupo, Fane, tocando en clubes y conciertos de jazz y blues. Con una beca de la  Universidad de Georgia, continuó sus estudios de piano, guitarra, flauta y voz, así como el teatro y la danza.
A su regreso a Brasil, Jane continuó en varios campos de trabajo, fue contratada por el canal de televisión Globo haciendo voces en off y jingles y comenzó su carrera discográfica como una cantante de fondo. Cantó con grupos de rock progresivo, orquestas sinfónicas y conjuntos de jazz, también compuso y grabó para bandas sonoras de películas nacionales e internacionales. La Sra. Duboc ha grabado nueve álbumes, algunos de los cuales cuentan con las colaboraciones de grandes como Djvan, Gilberto Gil y Caetano Veloso.
En 1986 se convirtió en un nombre familiar en Brasil con el lanzamiento de su cuarto álbum "Jane Duboc" cuando la canción "Hama de Paixno" llegó al número uno en las listas. Ella irrumpió en el mercado internacional en 1990 cuando su álbum encabezó las listas  de Portugal en el número uno. La dulzura de su voz es unánimemente alabado. Ella combina la sensibilidad artística a la perfección con su capacidad técnica.
Durante una gira europea coincidieron los dos en hacer este trabajo en el cual Mulligan se encargaria de las melodias y Jane de las letras ,asi nacio Paraiso un trabajo en el que la estrella maxima es el saxofonista acompañado excelentemente por la cantante y una seccion ritmica que no desentona




 Jane Duboc & Gerry Mulligan - Paraiso  ( 1994 )


 Tracks :


01 - Paraiso (Paradise)
02 - No Rio (In Rio)
03 - Sob A Estrela (Under A Star)
04 - O Bom Alvinho (The Sweet Albino)
04 - Wave
05 - Willow Tree
06 - Bordado (Embroidered)
07 - Tarde Em Itapoan
08 - Amor Em Paz
10 - Theme For Jobim
11 - North Atlantic Run


Line up :


Gerry Mulligan - Sax Baritone & Piano na faixa 10
Jane Duboc - Vocais
Emanuel Moreira - Guitarra
Charlie Ernst - Piano (3,5)
Cliff Korman - Piano (1,2,4,6-9,11)
Rogerio Maio - Baixo Acustico (1,2,4,6-9,11)
Leo Traversa - Baixo Acustico (3,5,10)
Duduka DaFonseca - Bateria (1,2,4,6-9,11)
Peter Grant - Bateria (3,5,10)
Waltinho Anastacio - Percursão
Norberto Goldberg - Percursão (3,5,10)


Gerry Mulligam & Jane Duboc - No Rio




Gerry Mulligam & Jane Duboc - Paraiso





NO TE OLVIDES DE AVISAR POR LINKS CAIDOS QUE SIN NINGUNA MOLESTIA DE NUESTRA PARTE LO RESUBIREMOS A LA BREVEDAD .

Thursday, October 28, 2010

Agar Tanaman Jeruk bebas Penyakit





Teknologi perbanyakan tanaman jeruk bebas penyakit yang siap tanam dalam waktu setahun. 
Bahan dan Peralatan
a. Bahan Semaian batang bawah jeruk, mata tempel, benih, pupuk kandang yang telah matang, pupuk anorganik makro dan mikro, pupuk daun, pestisida makro dan mikro, pasir dan sekam. 
b. Peralatan wadah plastik, tray plastik, alat pencampur media (Molen), alat sterilisasi media, gunting pangkas, pisau okulasi dan tali pengikat dari plastik atau tali rafia. 

Pedoman Teknis
a. Penyiapan media tumbuh Media tumbuh untuk perkecambahan benih batang bawah jeruk yang digunakan adalah pasir yang telah diterilisasi dengan uap panas pada suhu 85-90 C selama 1 jam. 
Perkecambahan menggunakan tray/ wadah plastik berongga. Media tumbuh untuk transplating merupakan campuran pupuk kandang, sekam, pasir dengan perbandingan 2 : 1 : 1 (v/v) yang telah diterilkan secara kimiawi. 
Ukuran wadah plastik berdiameter 12,5 cm dengan tinggi 35 cm. 
b. Pemindahan/transplanting pemindahan dilakukan setelah semaian berumur 3 bulan ke media penyimpanan 
c. Penempelan Penempelan dilakukan dengan metode "chip budding" atau okulasi irisan yang kemudian diikuti dengan perlakuan perlengkungan guna merangsang pertumbuhan bibit.
d. Pemeliharaan - penyiraman dan penyiangan dilakukan seperlunya 
- pemupukan dilakukan setiap 2 minggu dengan 250-500 ppm N (NPK : 15:15:15) dan pupuk daun secara bergantian
- penyemprotan pestisida tergantung dari serangan hama/penyakit yang ada tetapi lebih ditekankan pada vector CVPD dan CTV. 
Lokasi : - Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat dan Sulawesi Selatan







Share/Bookmark

Budidaya Durian dengan Okulasi



Teknik perbanyakan cepat bibit durian yang bermutu baik 
 
Bahan dan Alat Bahan : 
- batang bawah
- batang atas - sekam 
- pupuk kandang 
- tanah dengan perbandingan 1 : 1 : 1 
- polybag ukuran 20 x 30 cm 
 
Alat : 
- Pisau okulasi dan gunting 
 
Pedoman Teknis 
1. Persiapan Media 
- Tanah dicampur dengan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1 
- Masukan media ke dalam polybag 
 
2. Persiapan batang bawah 
- Ambil biji durian, dari buah yang sudah masak 
- pilih biji-bijian yang sehat, bernas dan seragam
- Semaikan ke dalam polybag 
- Tempatkan di bawah naungan
- Pelihara batang bawah dengan melakukan penyiangan, penyiraman dan pengendalian hama dan penyakit. 
 
3. Persiapan batang atas
- 7 s/d 10 hari sebelum pelaksanaan okulasi, rompes daun-daun sepanjang 25 cm dari pucuk, untuk merangsang mata tunas.
 
4. Pelaksanaan Okulasi 
- Siapkan batang bawah 
- Pada ketinggian lebih kurang 5 cm dari batas hypocotil, dibuat jendela untuk, tempat menempelkan tunas 
 
5. Penanaman
- Bibit dapat ditanam, sekitar 4-5 bulan setelah diokulasi
- Buat lubang tanam ukuran 60 x 60 x 60 cm 
- Berikan pupuk kandang sebanyak 20 kg dan campurkan dengan tanah bagian atasnya 
- Berikan naungan secukupnya 
- Lakukan penyiraman 1 x sehari sampai bibit stabil 
- Penyiraman dilakukan sesuai dengan kondisi tanah 
 
Lokasi : 
- Jawa Barat, Jawa Tengah dan Sumatera Barat.




Share/Bookmark

Budidaya Salak






Tanaman salak merupakan salah satu komoditas buah-buahan tropis asli Indonesia. Perbanyakan tanaman salak dapat dilakukan secara generatif (biji) atau vegetatif (cangkok). 

Bahan dan Peralatan 
a. Bahan Pupuk ZA, pupuk Urea, pupuk KCL, dolomit, Borax, ZnSO, zat pengatur tumbuh (ZPT) 
b. Peralatan Parang (alat potong lainnya), pahat dan palu kayu, cethok (cepang), wadah (pot bambu atau botol aqua) 

Pedoman Teknis 
a. Pemilihan pohon induk dan anakan 
- tanaman salak dapat digunakan sebagai pohon induk apabila sudah berproduksi secara mantap dan berumur @ 6 - 7 tahun
- pohon induk terpilih harus sehat 
- jumlah tunas/anakan yang mampu dicangkok dari satu pohon induk maksimal 3 - 5 tunas, yang ideal 2 tunas. 
- pemeliharaan pohon induk dilakukan secara optimal 
- dosis pemupukan khususnya varietas salak Bali dan salak Pondoh adalah 300 g ZA + 37,5 g Urea + 175 g KCL + 200 g Dolomit + 37,5 g Borax + 3,37 g ZnSO per rumpun (pohon) 
- pupuk diberikan secara melingkar di bawah tajuk terluar tanaman 
- penyakit yang sering menyerang tunas/anakan adalah gejala penyakit lengkung daun dan malformasi (perubahan bentuk) yang dicirikan dengan ujung pelepah daun tumbuh zigzag. 
- tunas/anakan siap dicangkok apabila telah mempunyai 3 - 4 pelepah daun yang sudah membuka sempurna. 

b. Peralatan dan wadah cangkokan 
- parang (alat potong lainnya), digunakan untuk memotong daun-daun tua dari pohon induk agar tidak mengganggu pada waktu mencangkok. 
- pahat dan palu kayu, untuk membersihkan pangkal anakan sebelum dicangkok dan memotong cangkokan saat pemisahan dari pohon induknya 
- Cethok (cepang) berfungsi untuk menggali tanah disekitar anakan apabila tertutup tanah - wadah cangkokan berfungsi sebagai tempat medium untuk pertumbuhan akar. 


c. Medium Tumbuh dan Zat Pengatur Tumbuh 
- Medium tumbuh mempunyai peranan sebagai penyedia hara 
- Komposisi medium tumbuh terbaik yang dipakai saat mencangkok yaitu campuran tanah dan pupuk kandang (1:1) atau campuran pupuk kandang, sekam dan pasir (1:1:1) 
- Zat pengatur tumbuh (ZPT) yang mampu menginduksi akar dan memberikan hasil positif pada cangkokan salak. 
- ZPT lainnya adalah rootone F dengan dosis 50 mg/anakan 
- Disamping auksin sintetik dapat juga digunakan limbah bawang merah dengan dosis 75 g 

d. Tahap Pencangkokan Salak 
- Membersihkan tapas dan pelepah daun kering 
- Menyediakan medium tumbuh dan membentuk wadah yang baik 
- Menyiapkan larutan ZPT sesuai dengan konsentrasi yang diperlukan (7,5 cc per tunas). 
- Pemasangan pot pada tunas / anakan, pot yang telah disiapkan distel dengan besar kecilnya bonggol tunas / anakan. Pot diisi campuran medium tumbuh, kemudian ditempelkan pada pangkal tunas/anakan, dan pencangkokan dilakukan pada awal musim hujan. 
- Pelepasan cangkokan dari pohon induk, dilakukan apabila cangkokan telah mempunyai akar yang cukup tua dan kuat untuk dipindahkan ke medium pot keranjang bambu. Pencangkokan dengan ZPT dapat dipanen pada umur 2,5 - 5 bulan, sedangkan tanpa ZPT dipanen umur 6 - 8 bulan. 
- Pemeliharaan cangkokan dipesemaian, medium yang digunakan untuk pemeliharaan bibit adalah campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1. Pada tahap ini diperlukan tambahan nutrisi berupa pupuk majemuk NPK sebanyak 7,5 gram setiap pot untuk mengurangi kematian bibit menjelang siap tanam di lapang.








Share/Bookmark

Penyakit Tanaman Pisang

 
Tanaman pisang mudah tumbuh di berbagai tempat, penanaman yang dilakukan oleh petani belum teratur dan sering dicampur dengan tanaman lainnya. Selain itu pemeliharaan tanaman pisang belum dilakukan secara intensif, sehingga produksi dan mutu buah yang dihasilkan masih rendah. 
 
Pedoman Teknis 
a. Penyakit Layu Fusarium (Penyakit Panama) Penyakit ini disebabkan oleh jamur Fusarium oxysparum f. sp. cubense. Jamur penyebab penyakit ini hidup didalam tanah, masuk ke dalam akar, selanjutnya masuk ke dalam bonggol dan jaringan pembuluh. 
Gejala dari penyakit ini adalah sepanjang jaringan pembuluh pada batang semu berwarna coklat kemerahan. Daun menguning dan menjadi layu, tangkainya menjadi terkulai dan patah. Kadang-kadang lapisan luar batang semu terbelah dari bawah ke atas. Yang paling khas adalah jika pangkal batang dibelah membujur, terlihat garis-garis coklat atau hitam dari bonggol ke atas melalui jaringan pembuluh ke pangkal dan tangkai daun. Penularan penyakit ini dapat melalui bibit, tanah dan air yang mengalir mengandung spora jamur. 
 
b. Penyakit Layu Bakteri (Penyakit Darah atau Penyakit Moko) Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Pseudomonas Solanacearum. Disebut penyakit darah, karena bila akar tinggal/bonggol tanaman sakit dipotong maka keluar cairan kental yang berwarna kemerahan dari berkas pembuluh. 
Gejala penyakit layu bakteri pada tanaman pisang adalah layunya daun-daun tua sebelum waktunya, daun menguning dan mati, pada tanaman muda terjadi kelayuan yang menyeluruh. Penularan penyakit ini dapat terjadi melalui bibit terinfeksi, serangga yang mengunjungi bunga, alat-alat pemangkasan dan kontak akar. 
 
c. Pengendalian Penyakit Layu antara lain : 
- menanam bibit pisang yang sehat - melakukan pemupukan yang seimbang 
- sanitasi dan drainase kebun yang baik agar waktu hujan, air tidak mengalir di permukaan tanah 
- memelihara tanaman dengan hati-hati untuk mengurangi terjadinya luka pada akar.
- untuk mencegah penularan oleh serangga melalui luka pada bunga yang rontok, maka dapat dilakukan pemotongan jantung.



Share/Bookmark

Budidaya Jeruk Nipis


Buah-buahan merupakan sumber vitamin C yang utama dan bahan pelengkap makanan yang penting dalam kehidupan sehari-hari, selain vitamin C, buah-buahan juga banyak mengandung vitamin A dan berbagai zat lain. Salah satu sumber vitamin C pada buah-buahan adalah buah jeruk. 
 
Bahan dan Peralatan 
- pohon jeruk nipis, tali pengikat, kantong plastik, pupuk kandang, pisau, dll. 
 
Pedoman Teknis Teknik Bercocok Tanam 
- Penanaman yang baik dapat dilakukan dengan jarak tanam 6x6 meter. 
- Produksi tiap pohon @ 400 buah. 
- Paling lebat berbuah pada waktu musim kemarau 
- Sebaiknya digunakan bibit okulasi yang sudah berupa stump. 
- Sebelum ditanam lobang tanam berukuran 1/2 x 1/2 x 1/2 meter perlu diberi pupuk kandang. 
 
Teknik Mencangkok
- Kebaikan dari mencangkok adalah sifat-sifat dari pohon induk yang dicangkok tidak berubah 
- Dipilih pohon induk yang baik dan cocok untuk dicangkok 
- Pohon tidak boleh terlalu tua atau terlalu muda yang terbaik adalah yang berumur sedang kira-kira telah berbuah paling sedikit 3 x berturut-turut.
- Pohon sehat, mutu/bentuknya, serta dahan-dahannya. 
 
Teknik Okulasi 
- Artinya mempersatukan 2 sifat tanaman yang baik. Jeruk nipis dapat diokulasi dengan jeruk sitrun, jeruk manis dan jeruk nipis sendiri. Pengokulasian sebaiknya dilakukan di daerah yang berketinggian di atas 400 m d.p.l. karena dibawah ketinggian tersebut bibit akan mudah mudah terkena penyakit blendok (phytopthora).
Penempelan sebaiknya dilakukan pada musim kemarau. Tanaman okulasi sudah dapat dipetik hasilnya setelah berumur 5 tahun setelah ditanam. 
 
Teknik Penyambungan (enten) Memadukan dua tanaman yang memiliki sifat-sifat tertentu guna memperoleh sifat-sifat baru yang paling diharapkan.
- Mengerat batang bawah dengan pisau silet 
- Belah bagian yang dipotong tepat ditengah sehingga membentuk dua bagian 
- Panjang belahan @ 4,5 cm
- Masukkan entris (batang atas) ke dalam belahan tadi, setelah ujung bawah entris terlebih dulu dikerat runcing 
- Ikat erat-erat bagian sambungan agar kedua bagian bersatu dengan sempurna
- Tutup dengan kantong plastik untuk mengurangi penguapan. 
- Kira-kira 10 hari setelah penyambungan, tutup plastik dapat dibuka.



Share/Bookmark

Wednesday, October 27, 2010

DUEL IN THE DESERT - CANUCK STYLE - VIVA LAS VEGAS!

Jason Beaulieu - Alien Chassis

Dirt Track heats up in November with two exciting events for Sprint Cars and IMCA Modifieds.
The month of November finds most race tracks in the country boarded up for the winter. Not so in Las Vegas. The desert climate allows racing to continue late into the year when most other venues are covered in snow. Constructed in 1996, Las Vegas Motor Speedway’s half-mile dirt oval has hosted a handful of prestigious events each year and the longest-running series has been the annual Duel in the Desert for IMCA Modifieds.

The 13th annual Duel in the Desert will take place Nov. 11-13. Saturday’s A-Feature once again will pay $7,777 to the winner which explains why a record number of entries each year invade the oval in hopes of cashing in at LVMS. The 2009 edition of the Duel in the Desert boasted a record IMCA Modified entry list of 264 cars (from 24 states and four Canadian provinces). The previous record for entries – 219 – was set in 2008.

Perhaps the most notable is Johnny "The Jet" Saathoff of Beatrice, Nebr., who won the prestigious race in 2004 and 2009.

IMCA Stock Cars will join the Modifieds and complete programs of racing will take place on Thursday and Friday, leading up to Saturday’s now-historic spectacular.

For 2010, the Duel in the Desert will share top billing in November with a new attraction, the Lucas Oil ASCS Sprint Car Series.

Scheduled for Nov. 26-27 of Thanksgiving Weekend, the Las Vegas Speedway.

Foto Moment (Merapi After Eruption)

This photo taken from vivanews.com
this photo is situation ater mount merapi eruption


(Photo by AP)
photo by AP








Share/Bookmark

AMY WINEHOUSE - I TOLD YOU I WAS TROUBLE ( LIVE IN LONDON )




Winehouse nació en 1983 en el seno de una familia judía y con tradición musical en el jazz. Se crió en los suburbios de Southgate (norte de Londres) y fue al colegio Ashmole School. Contando con 10 años, Winehouse fundó una banda de rap llamada Sweet ‘n’ Sour. Amy describió esta aventura como los pequeños Salt ‘n’ Pepa judíos. Más tarde fue al Colegio Británico de Selhurst (Croydon). Acudió a la escuela de teatro Sylvia Young Theatre School a los 12 años, pero fue expulsada a los 13 por no aplicarse y hacerse un piercing en la nariz.
Creció escuchando distintos tipos de música desde Salt ‘n’ Pepa a Sarah Vaughan, y le regalaron su primera guitarra a los 13 años. Como curiosidad indicar que solía actuar en directo por pequeños pubs de Londres, en concreto por la zona del famoso mercado de Camden Town.

Su amigo, el cantante Tyler James, le dio su demo a un productor, comenzando su carrera profesional a los 16 años. Firmó su primer contrato con la discográfica Island/Universal.
Su álbum debut, Frank, editado en 2003, fue nominado a los Premios Mercury Music y ganó un Premio Ivor Novello en 2004 por su single Stronger than me. En 2006, Amy sacó su segundo álbum, Back to Black. El 14 de febrero de 2007 ganó un Brit award en la categoría de Mejor Artista Británica. En junio de 2007, Winehouse ha sido nuevamente nominada a los Mercury Prize, por Back to Black; su disco ha alcanzado el platino en Estados Unidos y, como broche de oro, ha conseguido tres nominaciones a los MTV Video Music Awards de 2007; ese mismo año, en noviembre, lanzó Back To Black Deluxe Edition, reedición de su exitoso álbum Back to Black y su primer DVD titulado Told You I Was Trouble.
El 10 de febrero de 2008, se celebró la ceremonia de entrega de los Premios Grammy 2008, en que Winehouse resultó ser la gran ganadora de la noche, llevándose cinco de los seis premios a los que estaba nominada, entre ellos: Mejor nuevo artista, Grabación del año, Canción del año, Mejor interpretación femenina de pop por Rehab, además de Mejor álbum pop vocal por Back to Black, pero no pudo asistir a la ceremonia debido a que en un primer momento, Estados Unidos le denegó el visado debido a uso y abuso de narcóticos, y aunque esta decisión fue reconsiderada, el visado no llegó a tiempo para que la artista pudiera asistir a la gala. Finalmente intervino vía satélite desde Londres, interpretando dos de sus canciones más exitosas. Back to Black tuvo un éxito rotundo, y una crítica favorable que ganó numerosas comparaciones con la era Motown de R&B. La revista Rolling Stone dijo que en este álbum, Amy Winehouse desprendía la fuerza de los intérpretes de indie y de hip hop. La revista anglosajona People afirmó que Back to Black es un disco que es mejor cada vez que lo escuchamos. The New Statesmen remarcó que este segundo trabajo era mejor que el primero, refiriéndose a él como un impresionante trabajo de soul
Poseedora de un timbre de voz capaz de adoptar todos los matices del mezzo-soprano, Amy Winehouse se acopla a estilos como el jazz, el blues y el soul. Su tipo de voz es de contralto, haciendo principalmente referencia a la contralto profunda, debido a su facilidad con la que afronta los graves.



 Amy Winehouse - I Told You I Was Trouble (Live In London)


 Tracklist:

01. Intro/Addicted
02. Just Friends
03. Cherry
04. Back to Black
05. Wake Up Alone
06. Tears Dry on Their Own
07. He Can Only Hold Her
08. Doo Wop (That Thing)
09. f**k Me Pumps
10. Some Unholy War
11. Love Is a Losing Game
12. Valerie
13. Hey Little Rich Girl
14. Rehab
15. You Know I m No Good
16. Me & Mr. Jones
17. Monkey Man
18. Outro


AMY WINEHOUSE







Amy Winehouse - Back To Black




Amy Winehouse - You Know I'm No Good





NO TE OLVIDES DE AVISAR POR LINKS CAIDOS QUE SIN NINGUNA MOLESTIA DE NUESTRA PARTE LO RESUBIREMOS A LA BREVEDAD .

Tuesday, October 26, 2010

I N D O N E S I A




Pada zaman purba, kepulauan Indonesia disebut dengan berbagai macam nama. Dalam catatan Tionghoa, kawasan kepulauan tanah air ini dinamai Nan-Hai (Kepulauan Laut Selatan). Berbagai catatan kuno India menamai kepulauan ini Dwipantara (Kepulauan Tanah Seberang), nama yang diturunkan dari kata Sansekerta ‘dwipa’ (pulau) dan ‘antara’ (luar/seberang). Kisah Ramayana karya pujangga Walmiki menceritakan pencarian Sinta, istri Rama yang diculik Rahwana, sampai ke Suwarnadwipa (Pulau Emas, yaitu Sumatera sekarang) yang terletak di Kepulauan Dwipantara.

Bangsa Arab menyebutnya Jaza’ir al-Jawi (Kepulauan Jawa). Bahkan, sampai sekarang jemaah haji kita masih sering dipanggil “jawa” oleh orang Arab, meskipun orang luar Jawa sekalipun. Dalam bahasa Arab, Sumatera disebut Samathrah, Sulawesi disebut Sholibis, Sunda disebut Sundah, dan semua pulau itu dikenal dengan Kulluh Jawi (semua Jawa).

Bangsa Eropa yang pertama kali datang beranggapan bahwa Asia hanya terdiri dari Arab, Persia, India, dan Tiongkok. Bagi mereka, kawasan yang terbentang luas antara Persia dan Tiongkok adalah “Hindia”. Semenanjung Asia Selatan mereka sebut “Hindia Muka” dan daratan Asia Tenggara dinamai “Hindia Belakang”. Sedangkan Indonesia memperoleh nama “Kepulauan Hindia” atau “Hindia Timur”. Nama lain yang juga dipakai adalah “Kepulauan Melayu” (Maleische Archipel, Malay Archipelago, l'Archipel Malais).





Pada masa penjajahan Belanda, nama resmi yang digunakan adalah Nederlandsch-Indie (Hindia Belanda), sedangkan pemerintah pendudukan Jepang pada 1942-1945 memakai istilah To-Indo (Hindia Timur). Eduard Douwes Dekker (1820-1887), yang dikenal juga dengan nama Multatuli, pernah mengusulkan nama yang spesifik untuk menyebut Kepulauan Indonesia, yaitu Insulinde, yang artinya juga “Kepulauan Hindia” (‘insula’ adalah bahasa Latin yang berarti pulau). Namun, nama Insulinde ini kurang populer.
Pada 1920-an, Ernest Francois Eugene Douwes Dekker, yang dikenal sebagai Dr. Setiabudi (cucu dari adik Multatuli), memperkenalkan suatu nama untuk Indonesia yang tidak mengandung unsur kata ‘india’. Nama itu adalah ‘Nusantara’, suatu istilah yang telah tenggelam berabad-abad lamanya. Setiabudi mengambil nama itu dari Kitab Pararaton, kitab kuno Majapahit yang ditemukan di Bali pada akhir abad 19 yang lalu diterjemahkan oleh J.L.A. Brandes dan diterbitkan oleh Nicholaas Johannes Krom pada 1920.

Pengertian nusantara yang diusulkan Setiabudi jauh berbeda dengan pengertian nusantara pada masa Majapahit. Pada masa Majapahit, Nusantara digunakan untuk menyebutkan pulau-pulau di luar Jawa (‘antara’ berarti luar/seberang dalam Sansekerta), dan Jawa disebut Jawadwipa. Sumpah Palapa Gajah Mada juga berbunyi “lamun huwus kalah nusantara, ingsun amukti palapa” yang berarti “kalau pulau-pulau seberang telah kalah, barulah aku akan istirahat”.

Oleh Dr. Setiabudi, kata ‘nusantara’ yang pada masa Majapahit berkonotasi penjajahan itu diberi pengertian yang nasionalistis. Dengan mengambil kata Melayu asli ‘antara’, Nusantara kini memiliki arti yang baru yaitu ‘nusa di antara dua benua dan dua samudera’, sehingga Jawa pun termasuk dalam definisi nusantara yang modern. Istilah nusantara dari Dr. Setiabudi ini dengan cepat menjadi populer penggunaannya sebagai alternatif nama Hindia Belanda. Hingga kini, istilah nusantara tetap dipakai untuk menyebutkan Indonesia.

Pada 1847, di Singapura terbit sebuah majalah ilmiah tahunan, Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA), yang dikelola oleh James Richardson Logan (1819-1869), seorang Skotlandia. Kemudian pada 1849, seorang ahli etnologi Inggris, George Samuel Windsor Earl (1813-1865), bergabung dalam redaksi majalah tersebut.

Dalam JIAEA volume IV tahun 1850, halaman 66-74, Earl menulis artikel “On the Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations”. Dalam artikelnya, Earl menegaskan sudah tiba saatnya bagi penduduk Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu untuk memiliki nama khas (a distinctive name), sebab nama Hindia tidaklah tepat dan sering rancu dengan penyebutan India yang lain. Earl mengajukan dua pilihan nama: Indunesia atau Malayunesia (‘nesos’ berarti pulau dalam bahasa Yunani). Pada halaman 71 artikelnya itu tertulis: “... the inhabitants of the Indian Archipelago or Malayan Archipelago would become respectively Indunesians or Malayunesians”.

Earl sendiri menyatakan memilih nama Malayunesia (Kepulauan Melayu) daripada Indunesia (Kepulauan Hindia), sebab Malayunesia sangat tepat untuk ras Melayu, sedangkan Indunesia bisa juga digunakan untuk Ceylon (Srilanka) dan Maldives (Maladewa). Earl juga berpendapat bahwa bahasa Melayu dipakai di seluruh kepulauan ini. Dalam tulisannya itu Earl memang menggunakan istilah Malayunesia dan tidak memakai istilah Indunesia.

Dalam JIAEA volume IV itu juga, halaman 252-347, Logan menulis artikel “The Ethnology of the Indian Archipelago”. Pada awal tulisannya, Logan pun menyatakan perlunya nama khas bagi kepulauan tanah air kita, sebab istilah Indian Archipelago terlalu panjang dan membingungkan. Logan memungut nama Indunesia yang dibuang Earl, dan huruf ‘u’ digantinya dengan huruf ‘o’ agar ucapannya lebih baik. Maka lahirlah istilah Indonesia.
Untuk pertama kalinya kata Indonesia muncul di dunia dengan tercetak pada halaman 254 dalam tulisan Logan:
“Mr. Earl suggests the ethnographical term Indunesian, but rejects it in favour of Malayunesian. I prefer the purely geographical term Indonesia, which is merely a shorter synonym for the Indian Islands or the Indian Archipelago”.

Ketika mengusulkan nama “Indonesia”, agaknya Logan tidak menyadari bahwa di kemudian hari nama itu akan menjadi nama resmi. Sejak itu Logan secara konsisten menggunakan nama “Indonesia” dalam tulisan-tulisan ilmiahnya, dan lambat laun pemakaian istilah ini pun menyebar di kalangan para ilmuwan bidang etnologi dan geografi.

Pada 1884, guru besar etnologi di Universitas Berlin, Adolf Bastian (1826-1905), menerbitkan buku “Indonesien oder die Inseln des Malayischen Archipel” sebanyak lima volume, yang memuat hasil penelitiannya ketika mengembara ke tanah air pada 1864-1880. Buku Bastian inilah yang mempopulerkan istilah “Indonesia” di kalangan sarjana Belanda, sehingga sempat timbul anggapan bahwa istilah “Indonesia” itu ciptaan Bastian. Pendapat yang tidak benar itu, antara lain tercantum dalam “Encyclopedie van Nederlandsch-Indië” tahun 1918. Padahal Bastian mengambil istilah “Indonesia” itu dari tulisan-tulisan Logan.

Orang pribumi yang mula-mula menggunakan istilah “Indonesia” adalah Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara). Ketika dibuang ke Belanda pada 1913, beliau mendirikan sebuah biro pers dengan nama “Indonesische Pers-bureau”. Nama Indonesisch (Indonesia) juga diperkenalkan sebagai pengganti Indisch (Hindia) oleh Prof. Cornelis van Vollenhoven (1917).

Sejalan dengan itu, sebutan inlander (pribumi) diganti dengan Indonesiër (orang Indonesia).
Pada 1922, atas inisiatif Mohammad Hatta, seorang mahasiswa Handels Hoogeschool (Sekolah Tinggi Ekonomi) di Rotterdam, organisasi pelajar dan mahasiswa Hindia di Negeri Belanda (yang terbentuk pad 1908 dengan nama Indische Vereeniging) berubah nama menjadi Indonesische Vereeniging atau Perhimpoenan Indonesia. Majalah mereka, Hindia Poetra, berganti nama menjadi Indonesia Merdeka.

Bung Hatta menegaskan dalam tulisannya:
“Negara Indonesia Merdeka yang akan datang (de toekomstige vrije Indonesische staat) mustahil disebut “Hindia Belanda”. Juga tidak “Hindia” saja, sebab dapat menimbulkan kekeliruan dengan India yang asli. Bagi kami nama Indonesia menyatakan suatu tujuan politik, karena melambangkan dan mencita-citakan suatu tanah air di masa depan, dan untuk mewujudkannya tiap orang Indonesia (Indonesier) akan berusaha dengan segala tenaga dan kemampuannya”.

Di Indonesia, Dr. Sutomo mendirikan Indonesische Studie Club pada 1924. Tahun itu juga Perserikatan Komunis Hindia berganti nama menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI). Pada 1925, Jong Islamieten Bond membentuk Nationaal Indonesische Padvinderij (Natipij). Itulah tiga organisasi di tanah air yang mula-mula menggunakan nama “Indonesia”.



Akhirnya nama “Indonesia” dinobatkan sebagai nama tanah air, bangsa dan bahasa pada Kerapatan Pemoeda-Pemoedi Indonesia 28 Oktober 1928, yang kini dikenal dengan sebutan Sumpah Pemuda. Pada Agustus 1939, tiga orang anggota Volksraad (Dewan Rakyat / parlemen Hindia Belanda); Muhammad Husni Thamrin, Wiwoho Purbohadidjojo, dan Sutardjo Kartohadikusumo, mengajukan mosi kepada Pemerintah Hindia Belanda agar nama “Indonesia” diresmikan sebagai pengganti nama “Nederlandsch-Indie”. Namun, Belanda menolak mosi ini.

Ketika pendudukan Jepang pada 8 Maret 1942, secara otomatis lenyaplah nama “Hindia Belanda”. Lalu pada 17 Agustus 1945, seiring dengan proklamasi kemerdekaan, lahirlah Republik Indonesia.






Share/Bookmark

Mount Merapi Volcano Finally Erupts

Yogyakarta. After days of speculation about Mount Merapi's activity, the volcano finally erupted on Tuesday evening.




Surono, the head of the Volcanology and Geological Disaster Mitigation Agency (PVMBG), told the Jakarta Globe that the eruption was marked by the sighting of heat clouds.

"Since appearing at 5:02 and 5:23 p.m. the huge heat clouds have soared high out of the mountain's crater. It means that Mount Merapi has entered the phase of eruption. We do not expect an even larger eruption than this," he said by phone.

Galih, an officer on duty at the Merapi monitoring post in Yogyakarta told the Jakarta Globe that the first eruption occurred at 5:02 p.m.

"We are in the process of evacuating people, especially those who are living in Sleman and Magelang," Galih said.

The evacuation continues.


http://www.thejakartaglobe.com/home/breaking-news-mount-merapi-volcano-finally-erupts/403376






Share/Bookmark

Mbah or grandfather Marijan, was found dead in his burnt house

Mount Merapi, Indonesia. The death toll from the eruption of Indonesia’s Mount Merapi rose to 25 on Wednesday, including an elder known as the volcano’s spiritual gatekeeper, officials said.

 (Mbah Marijan)



The traditional gatekeeper, Mbah or grandfather Marijan, was found dead in his burnt house about four kilometres (2.5 miles) from the peak, local officials said.

“At least 25 people were killed, including Mbah Marijan. A reporter and two volunteers were also killed,” said Banu Hermawan, spokesman for Sardjito hospital in nearby Yogyakarta.

No eruptions had been recorded since Tuesday when Mount Merapi, which means “Mountain of Fire”, sent searing gas and molten lava into the sky on at least 10 occasions, a government expert said.

“Although Merapi has not erupted again since yesterday, people should remain in shelters,” volcanologist Surono said.

Authorities may have saved many lives when they ordered thousands of people to flee from a 10-kilometre danger zone on Monday, after raising the threat level for the volcano to red, the highest possible.

The order affected about 19,000 people but it was not clear how many had obeyed and moved to temporary shelters.

The 2,914-metre (9,616-foot) Mount Merapi, 400 kilometres east of Jakarta, is the most active of the 69 volcanoes with histories of eruptions in Indonesia.

It last erupted in June 2006 killing two people, but its deadliest eruption occurred in 1930 when more than 1,300 people were killed. Heat clouds from another eruption in 1994 killed more than 60 people.

The volcano has special significance for the people of Java island as it is one of four places where officials from the royal palaces of Yogyakarta and Solo make annual offerings to placate the spirits of Javanese mythology.

Indonesian President Susilo Bambang Yudhoyono, in Hanoi for an ASEAN summit, will return home early because of twin disasters — including the earthquake an tsunami disaster in West Sumatra — at home, an ASEAN source said Wednesday.


http://www.thejakartaglobe.com/home/mbah-marijan-among-25-killed-as-indonesia-volcano-death-toll-rises/403484


Share/Bookmark

Good bye Mbah Maridjan

Evacuation team found a body of men in prostrate position in house Mbah Maridjan, in Hamlet Kinahrejo, Umbulharjo Village, District Cangkringan, Sleman regency, Yogyakarta.

The man allegedly caretaker eruption of Mount Merapi, which has issued a glowing cloud of hot and since yesterday afternoon. Rescue teams found the bodies Wednesday (27/10/2010), after the evacuation resumed because had stopped because of poor conditions and very cold mountain air.

Previously, the team also found a dozen people were killed, four people in the house Mbah Maridjan, and the other around the yard. Almost all the victims had burns with blisters on the body condition stung wedhus trash.

Currently corpse-like Mbah Maridjan is still located at the Forensic Hospital Dr Sardjito, Yogyalarta. Dwi Winarno, from the forensic hospital has said the body was likely to Mbah Maridjan because there are similarities.

His body was found the team Mbah Maridjan evacuation of homes in the prostrate. "Most likely it Mbah Maridjan because there are similarities," said Dwi Winarno when contacted Legal



Officers managed to identify the goods inherent in the body Mbah Maridjan, such as clothes and skullcap. The news about this Merapi elders confusing. Had reportedly survived as they are found safe with a limp condition. But this morning, the evacuation team found the body of a suspected sesok Mbah Maridjan.

Before the youngest volcano on the island of Java, which stated a number of experts vukanologi as the world's most active volcano is spewing hot clouds, Mbah Maridjan SAR team refused to be evacuated.

As a result of this disaster, dozens of people became the victims were killed, including the editor VIVAnews, Yuniawan Nugroho that back up to the mountain to persuade Mbah Maridjan want evacuated


source : okezone





Share/Bookmark

Jangan Takut Jadi Indonesia (refleksi Sumpah Pemuda)

Besok tanggal 28 Oktober adalah hari sumpah pemuda adalah sebuah hari bersejarah bagi bangsa Indonesia namun terkadang kita melupakan sejarahnya dan tidak mengetahui nilai sejarah yang dikandung dari sumpah pemuda. Sumpah Pemuda merupakan bukti otentik bahwa pada tanggal 28 oktober 1928 Bangsa Indonesia dilahirkan, oleh karena itu seharusnya seluruh rakyat Indonesia memperingati momentum 28 oktober sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia, proses kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu, kondisi ketertindasan inilah yang kemudia mendorong para pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi Mengangkat Harkat dan Martabat Hidup Orang Indonesia Asli, tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahun kemudian yaitu pada 17 Agustus 1945.


(Logo Proud Indonesia  by Prasasya)



Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada sebuah kertas ketika Mr. Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir kongres. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin.






Pertama
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoea
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia



Namun momentum sumpah pemuda tahun 2010 ini Negara Indonesia berduka dengan datangnya gempa di Wasior Papua, Banjir di Jakarta, Gempa dan Tsunami di Mentawai serta Bencana Meletusnya Gunung merapi di perbatasan Jawa tengah -Yogyakarta yang saat ini tel;ah banyak merenggut nyawa. 
Sebagai bangsa yang besar kita harus membantu saudara-saudara kita dengan semangat satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa. Sebai bangsa Indonesia kita tidak boleh takut untuk terus berprestasi 

Jangan Takut jadi Indonesia






Share/Bookmark

Yang wajib kamu ketahui (Ciri-ciri Miss V )

Hal dibawah ini yang perlu anda ketahui baik wanita ataupun pria, namun sebelumnya isi dan gambar diartikel ini bukan tanggung jawab dari penulis, penulis hanya mengintisarikan dari berbagai sumber dan merangkumnya.
 Miss V (Vagina, (dari bahasa Latin yang makna literalnya "pelindung" atau "selongsong") atau puki adalah saluran berbentuk tabung yang menghubungkan uterus ke bagian luar tubuh pada mamalia dan marsupilia betina, atau ke kloaka pada burung betina, monotrem, dan beberapa jenis reptil. Serangga dan beberapa jenis invertebrata juga memiliki vagina, yang merupakan bagian akhir dari oviduct. Vagina merupakan alat reproduksi pada mamalia betina, seperti halnya penis pada mamalia jantan. 
Dibawah ini adalah bentuk-bentuk miss V di ambil dari kamasutra arab :






1. Mutasyahhimah. Yaitu perempuan yang vaginanya dipenuhi lemak. Perempuan semacam ini tidak mendapatkan kenikmatan kecuali dari penis yang panjang sehingga bisa mencapai jarak terjauh.

2. Lizqah. Yaitu perempuan yang vaginanya termakan oeh daerah-daerah yang ada di sekitarnya. Lemak di dalamnya sedikit. Dan daging yang tersisa menempel dan menggantung pada bagian atasnya. Perempuan semacam ini menyukai penis yang diameternya lebar.

3. Qa’ra. Yaitu perempuan yang vaginanya cekung karena syahwatnya yang besar dan nafsunya yang melampaui batas. Penis yang paling disukainya adalah yang diameternya lebar dan kepalanya besar agar dapat memenuhi tempat-tempat yang ada di dalam dan mengalirkan nikmat kepadanya.

4. Jaufa. Yaitu perempuan yang sisi-sisi vaginanya berongga dan jarak antara kedua bibir serta sudut-sudutnya jauh. Vagina semacam ini tidak dapat dipenuhi kecuali oleh penis yang panjang dan besar. Biasanya dimiliki oleh perempuan yang tinggi.

5. Mutkhamah. Yaitu perempuan yang bagian bawah dan bagian atas vaginanya sama. Syahwatnya kecil dan orgasmenya cepat. Perempuan semacam ini menyukai laki-laki yang goyangannya kuat dan orgasmenya cepat.

6. Syafra’. Yaitu perempuan yang daging kedua sisi vaginanya tipis. Perempuan semacam ini menyukai penis yang panjang dan kecil.

7. Munhaniqah. Yaitu perempuan yang dinding-dinding vaginanya tebal pada bagian luar dan kurang berisi pada bagian dalam sehingga syahwat tertahan di dalamnya. Perempuan semacam ini menyukai penis yang besar dan diameternya lebar, urat-uratnya keras dan kepalanya sangat besar.




sumber :

http://nagapasha.blogspot.com/2010/01/tipe-tipe-vagina-perempuan.html







Share/Bookmark

Monday, October 25, 2010

BIG MAMA THORNTON - JAIL ( LIVE ) - 1975




Willie Mae Thornton, conocida popularmente como "Big Mama", no sólo fue un exitosa cantautora, su gran voz fue influyente en el desarrollo de la música popular americana con su versión original de "Hound Dog". Ella misma fue influenciado por los famosos cantantes de blues de los años 1920 y 1930 como Bessie Smith, Memphis Minnie, y Ma Rainey. Ella fue una popular artista, famosa por su exuberante registro. Ella nunca recibió entrenamiento formal, ya sea para su voz, o para los instrumentos que ella desempeñaba, la armónica y la batería. Fue un verdadero músico y fue capaz de moverse en ambientes netamente varoniles.
Nacida el 11 de diciembre de 1926 en las afueras de Montgomery, Alabama, Big Mae fue uno de los siete hijos de un ministro. Comenzó su carrera musical cantando junto a su madre y a su padre en el coro de la iglesia y también tocaba la armónica, un instrumento que aprende desde una edad muy temprana.
Cuando, en 1940, su madre murió Thornton se vio obligada a salir a trabajar. Con sólo 14 años de edad, ella tomó un trabajo de lavado de pisos en un salón local y fue allí que ella tuvo su primera oportunidad de cantar en público, fue cuando el cantante contratado de repente dejó su trabajo una noche, Big Mama tomó su lugar sin entrenamiento alguno. Después de su primer éxito de cantar en público, Thornton entró en un pequeño concurso de talentos, en el que ganó el primer premio, y fue allí que Sammy Green le presto atención. Green la invitó a reunirse con su Hot Harlem Review y Thornton fue vista poco después de gira con la compañía Vaudeville troupe, por todo el Sur de USA.
En 1948 ella dejó de viajar y se estableció en Houston, Texas donde firmó un contrato de cinco años con Don Robey para ser cantante de su club nocturno, cantando con Louis Jordan's band. Allí se reunieron músicos tan famosas como Junior Parker, Lightning Hopkins, Lowell Fulson, y Gatemouth Brown. Todos ellos ayudaron a influir en su estilo, y al mismo tiempo que vivián en Houston, Thornton lanzó su primera grabación bajo el nombre de Harlem Star. Grabó para el sello Peacock y luego se marcha a Los Angeles con la banda de Johnny Otis.  En 1953 graba "Hound Dog", la canción que más tarde hizo famosa Elvis Presley. Jerry Lieber y Mike Stoller escribieron esa canción específicamente para Thornton y esa canción fue "Hound Dog". Rápidamente subió el ranking de R & B para el número uno y fue la canción que hizo de Thornton una gran estrella. Tres años más tarde Elvis Presley grabó la canción y se convirtió en un enorme éxito para él. Thornton, mientras tanto, siempre pensó que nunca recibió el crédito que debería tener por la canción. Aunque escrita por Lieber y Stoller, fue su voz que la llevó al éxito que es hoy en día, pero sólo recibió un cheque por $ 500 dólares.

A continuacion exponemos el comentario de nuestro amigo TwoheadsOneBrain que hace referencia a este caso y del cual estamos agradecidos
"Yo carecia de la mas minima experiencia sobre el mundo de los derechos,el copyright y esas cosas tan complicadas .Ellos eran un par de mocosos que habian escrito unos versos en la servilleta mientras tomabamos cafe .Yo empece a cantar y a inventar nuevas estrofas hasta que considere que el tema se habia agotado .Me dieron un cheque por 500 dolares por mi participacion y en 1970 ya habian recaudado mas de dos millones .Fue el unico dinero que recibi por mi colaboracion "


Después del exito de "Hound Dog" en 1952, Thornton se fue de gira con algunos de sus viejos amigos, en primer lugar con Junior Parker y Johnny Ace desde 1953 a 1954, y luego con Gatemouth Brown en 1956. Después de estas giras se trasladó a Los Ángeles y comenzó a tocar la armónica y la batería en algunos de los clubes locales porque su popularidad comenzaba a declinar. En 1961 Thornton se señaló en el candelero de nuevo con la interpretación de la canción Ball N' Chain ("Bola y cadena").
Thornton fue bien recibida en festivales tales como el Festival de Jazz de Monterrey, el Newport Folk Festival, y el Ann Arbor Blues Festival. También recorrió Europa con el American Folk Blues Festival en 1964. Cuando regresó firmó un contrato con el sello Arhoolie en 1965, con quien permaneció hasta el 1980. con Arhoolie hizo algunos de sus mejores trabajos como "Big Mama Thornton en Europa", (1966) y "Big Mama Thornton con el Chicago Blues Band." (1967) Su fortuna recibió un impulso cuando Janis Joplin registró su canción "Bola y cadena." Ella siguió viajando a menudo a festivales de blues, también comenzó a grabar de nuevo e hizo dos álbumes para Mercury Records.
En 1979 tomó parte en la San Francisco Blues Festival, a pesar de la mala salud. Para reconocer su contribución a la escena musical de blues, Thornton fue galardonado con el San Francisco Blues Festival Award. Thornton apareció en muchos programas de televisión a lo largo de su vida, y en 1980 fue visto en el escenario de Newport Jazz Festival en un programa de “Blues Is a Woman”junto a otros veteranos artistas.
Después de toda una vida dedicada al blues, Thornton fue incluída en el Blue's Foundations Hall of Fame in 1984. En el año 2000 Thornton fue recordada en un espectáculo de danza llamado "Sweet Willie Mae." Andrea E. Woods, que fue el coreógrafo del espectáculo, ha querido celebrar la libertad que encontró en la música de Thornton. Thornton también forma parte de una exposición en el Museo de la Mujer en Dallas, su grabación de "Hound Dog" suena continuamente en una sala dedicada a las mujeres músicos. Asimismo, el Fondo para las Mujeres Artistas, un sitio web tiene una página dedicada a The Big Mama Thornton Proyecto. Estos son altos honores para una mujer que murió sola y sin dinero.
Big Mama es una mujer que ayudó a hacer al Blues y R & B unas de las formas más populares de la música Americana.

Fuente


Big Mama Thornton - Jail (LIVE) 1975

Recorded at Monroe State Prison, Monroe, Washington and Oregon State Reformatory, Eugene, Oregon.


Tracks :

01. Little Red Rooster
02. Ball and Chain
03. Jail
04. Hound Dog
05. Rock Me Baby
06. Sheriff O. E. & Me
07. Oh Happy Day

Line up :

Big Mama Thornton- (Vocals),
B. Huston, Steve Wachsman- (Guitars),
Bill Potter- (Tenor Sax),
George "Harmonica" Smith- (Harmonica),
J.D. Nichols- (Piano),
Bruce Sieverson- (Bass),
Todd Nelson- (Drums).


BIG MAMA THORNTON







Big Mama Thornton - Hound Dog




Big Mama Thornton - Ball and Chain






NO TE OLVIDES DE AVISAR POR LINKS CAIDOS QUE SIN NINGUNA MOLESTIA DE NUESTRA PARTE LO RESUBIREMOS A LA BREVEDAD .

Saturday, October 23, 2010

OUCH !!! Street Stocks at Bristol








Friday, October 22, 2010

Myers Vaults To The Top Of Final Hunter Index

Bowman Gray Champ Earns First Whelen Southern Modified Title

DAYTONA BEACH, Fla. (Oct. 22, 2010) – Burt Myers knew going in to the NASCAR Whelen Southern Modified Tour season finale, he would have to put forth a dominant effort and get some breaks if he was going to come away with his first championship.

All Myers did was lead 149 of the 150 laps of the quarter-mile track on the frontstretch of Charlotte Motor Speedway. And when the dust settled from the various skirmishes that enveloped the other championship contenders, it was the Walnut Cove, N.C., driver standing in Victory Lane with the big trophy.

None of it would have been possible if not for Myers’ effort in the previous two races – a third-place at Langley Speedway in Hampton, Va., and a win at Tri-County Motor Speedway in Hudson, N.C.

His incredible final run to the finish earned him one final honor.

Myers was voted as the top driver for the final 2010 edition of the Hunter Index, the monthly power poll designed to highlight the standout performances in the NASCAR Developmental Series.

The Hunter Index is a new feature in 2010 on NASCARHomeTracks.com. Drivers are ranked on their performance over the previous month. The rankings are compiled by a panel of auto racing writers and NASCAR representatives.

“This guy blew me away in the final few NASCAR Whelen Southern Modified Tour races,” said Adam Fenwick of National Speed Sport News. “Heck, he came from fourth in the standings to win the title in the last race. You never see that these days.”

Earlier in the season, Myers won the Bill Plemmons RV World Modified Series championship at Bowman-Gray Stadium in Winston-Salem, N.C. It was the fourth Modified division championship at the historic track for the 34-year-old Myers, and it also helped him win his first NASCAR Whelen All-American Series North Carolina championship.

It was the final run to the tour championship, however, that netted him three of the six first-place votes.

Myers’ narrowly edged out Ryan Truex, DJ Kennington and Eric Holmes for the top honors.

Truex finished out his second straight NASCAR K&N Pro Series East title with a win at New Hampshire Motor Speedway and a third-place finish at Dover International Speedway. Like Myers, Kennington had a pair of wins and a third-place finish in his last three races. The difference for Kennington, who received two first-place votes, is he wrapped up the NASCAR Canadian Tire Series presented by Mobil 1 championship with a third in the finale.

“You had several drivers close out title runs with unbelievable performances, which made it a tough call for the voters,” said Jason Christley, the NASCAR public relations representative on the panel. “In the end, being able to claim the championship while standing in Victory Lane is what separated Burt. The fact that every series is represented in the top 10 is a clear indication that the voters recognize the immense challenge of winning a championship at any level in NASCAR.

Holmes received the other first-place vote and finished fourth in the voting. Holmes was sixth on the road course at Miller Motorsports Park in Tooele, Utah, and earned the win at All American Speedway in Roseville, Calif. He only needs to start the final race next month at Phoenix to clinch his third NASCAR K&N Pro Series West championship in five years.

Panelists rank their top 15, with first place receiving 15 points, second 14, third 13 and so on.

Bobby Santos III, who won his first NASCAR Whelen Modified Tour championship with a win and a sixth in the final two races, was fifth.

Brett Moffitt, the NASCAR K&N Pro Series East winner at Dover, was sixth, followed by German Quiroga (NASCAR Mexico Series), Pete Shepherd (NASCAR Canadian Tire Series), Tim Brown (NASCAR Whelen Southern Modified Tour) and Philip Morris (NASCAR Whelen All-American Series).

Four drivers earned honorable mention, including Ted Christopher, who won the NASCAR Whelen Modified Tour final race at Thompson (Conn.) International Speedway and Dustin Ash, who won the final three races at The Bullring in Las Vegas to take home the track’s Super Late Model title and the NASCAR Whelen All-American Series Nevada championship.

The Hunter Index is named for Jim Hunter, NASCAR’s vice president of corporate communications and a longtime supporter of the weekly and touring series that make up the NASCAR Developmental Series.

The Index was designed in the off season as an opportunity to compare the top drivers from the NASCAR Whelen All-American Series all the way up to the NASCAR K&N Pro Series. It also encompasses drivers from the NASCAR Mexico Series, NASCAR Canadian Tire Series, NASCAR Whelen Modified Tour and NASCAR Whelen Southern Modified Tour.

In addition to Myers, Morris (March), Paulie Harraka of the NASCAR K&N Pro Series West (April), Christopher (May and September), Santos (June), NASCAR Whelen All-American Series national champion Keith Rocco (July) and Holmes (August) have also earned the No. 1 position in the Index.